Saturday, January 3, 2009

Teologi Kristen Menurut Al-Qur'an

AKAR TEOLOGI KRISTEN
DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN

Latar Ketuhanan:

1. Manusia diberi fitrah kebebasan memilih, namun dalam hidup dia cenderung mencari di luar dirinya sebuah kekuatan adikodrati di gunung-laut yang diyakini sebagai tuhan. Kekuatan magis ilahiyah itu dipercaya berada pada makhluk ciptaan lain. Mereka membuat simbol-simbol dan perlambangan dari apa yang dianggapnya tuhan tersebut.
2. Manusia tidak akan mampu sampai kepada kebenaran hakiki, jika dia harus berpikir sendiri (naluri indera dan ilham) tentang khaliq Sang Pencipta. Penemuan Palaeoantropolog tentang manusia purba, menambah kebingunan asal manusia, Homo erectus atau homo-homo lain hingga Homo sapien (Java Man yang diperkirakan 1,8 juta tahun – 300.000 tahun lalu).
3. Islam diturunkan untuk meluruskan kesalahan dengan jalan yang sesuai fitrah manusia, berupa; akal, hidayah dan taufiq. Hidayah akan merubah impuls syaraf kesadaran dari derajat binatang ke posisi kholifatullah fil ardh. Manusia bukan berasal dari hewan, seperti pendapat ulama bahwa jinul ardh telah dibinasakan malaikat karena prilaku merusak dan menumpahkan darah itu, akan sampai pada teori Homo erectus/sapien yang musnah jauh sebelum Adam (lihat Muhyidin, Asal Usul Manusia, 2006, IRCiSoD hal 243). Gereja membagi alasan penebosan Dosa Yesus pada umat manusia dalam tiga periode; 1) 2000 tahun dari Adam hingga Abraham, 2) 2000 tahun dari Abraham – Isa Almasih, 3) 2000 tahun dari Almasih–Kiamat. Drama penyaliban Yesus dengan mengorbankan waktu ±4000 tahun adalah bukti tiadanya faktor hidayah agama. Termonologi kholifah fil ardh, memungkinkan manusia jatuh sehina seekor kera, meski terdapat diskursus hal volume otak kedua spesies. Manusia hanya bertanggung jawab kepada Allah, tidak terhubung amal perbuatan manusia lain sebelumnya.

Pembagian Manusia & Sifat masing-masing kelompok:

1. Mu’min dengan mengesakan Allah, kenabian 25 Rasul, Alkitab, Qiyamat, Qadha’ dan Taqdir. Identifikasi muttaqien banyak disebut Al-Qur’an, contohnya empat ayat QS Al-Baqarah 2-5.
2. Kafir (ingkar) dari janji saat penciptaan disebut dua ayat (QS 2:6-7).
3. Munafiq merupakan tipe ketiga dan berjumlah terbesar, hingga paling banyak disebut dalam Al-Qur’an, mereka memiliki sifat-sifat manusia syaithan seperti 13 ayat (QS 2: 8-20).

Strategi Teologi Tritunggal menurut QS Al-Baqarah 27:

1. Manusia yang cenderung melanggar janjinya sendiri dalam meng'esa'kan Allah. Srateginya: merusak janji dengan cara tidak mau melaksanakan, meninggalkan akal dan perasaan, serta mangkir terhadap janji kenabian (QS. Al-A’raf 179). Fakta pendukung dengan mengumbar impian serta nafsu syahwat demi kenikmatan semu lewat program media dan konsumsi produk ke'modern'an akal manusia.
2 Manusia yang cenderung memutus hubungan kausalitas (maka terputuslah sebab dengan akibat), mereka memilah satu kenabian dari lainnya padahal Isa telah memberi tanda keutuhan arti kenabian dirinya sampai Muhammad SAW (QS. Albaqoroh 146); Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.
Pemutusan untuk tidak taat pada tatanan Syari’at dan prinsip Hudud, sedangkan putus hubung kepada Rahim (seperti disepakati Jumhur) adalah bagian kecil dari itu.
3 Manusia yang cenderung merusak di bumi dengan kemaksiatan, fitnah, merintangi iman seseorang, penyesatan aqidah dan penyebaran keragu-raguan. Strategi perusakan: beribadah kepada selain Allah, berbuat aniaya (dholim) dalam segala hal, mengikuti syahwat 'materialisme' yang merupakan puncak segala kerusakan.

Sari Penutup:

Apakah agenda inti dari kecenderungan ingkar manusia seperti diungkap diatas. Tak lain beberapa fakta pemikiran yang menyesatkan, merusak dan mengkaburkan keimanan kepada Allah SWT seperti terjadi sepanjang zaman berakar dari sini. Bahwa sesat dari hidayah itu telah jelas berdasar ayat sebelum (Albaqarah 26): kata kerja menyesatkan dan memberi-hidayah! Kata “menyesatkan” adalah sumber kekufuran, dan mengisyaratkan agar kita memiliki kehati-hatian ekstra dengan kristenisasi, liberalisme, pluralisme dll bentuk kesesatan manusia yang terus akan terjadi di masa datang dimanapun sepanjang zaman.

Wallahu a’lam bis-shawab.
(Sumber: Wahbah az-Zuhaili, Tafsir Al-Munir juz 1:114 seperti dimuat blog fdk di http://kristo2006.blogspot.com)

No comments: